CIRI-CIRI DARI BAHAN KERAS

CIRI-CIRI DARI BAHAN KERAS ALAM

1. Kayu
Berat jenis
Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda, berkisar 0,20 sampai 1,28. Berat jenis merupakan petunjuk penting bagi aneka sifat kayu. Makin berat kayu itu, umumnya makin kuat pula kayunya. Semakin ringan suatu jenis kayu, akan berkurang pula kekuatannya. Berat jenis kayu diperoleh dari perbandingan antara berat suatu volume kayu tertentu dengan volume air yang sama pada suhu standar.

Keawetan Kayu Alami
Ternyata berbeda-beda pula. Yang dimaksut dengan keawetaan alami ialah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsure-unsur perusak kayu dari luar seperti : jamur, rayap, bubuk, cacing laut dan mahluk lainnya yang diukur dengan jangka waktu tahunan. Keawetan kayu tersebut disebabkan oleh adanya suatu zat di dalam kayu yang merupakan sebagian unsur racun bagi perusak-perusak kayu, sehingga perusak tersebut tidak sampai masuk dan tinggal di dalamnya serta merusak kayu. Misalnya kayu jati memiliki tectoquinon, kayu ulin memiliki silica dan lain-lain.

Warna Kayu
Ada beraneka macam, antara lain warna kuning, keputih-putihan, coklat muda, coklat tua, kehitam-hitaman, kemerah-merahan dan lain sebaginya. Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda. Warna suatu jenis kayu dapat dipengaruhi oleh faktor tempat di dalam batang, umur pohon dan kelembaban udara.

Higroskopik
Kayu mempunyai sifat higroskopik, yaitu dapat menyerap atau melepaskan air atau kelembaban. Selanjutnya masuk dan keluarnya air dari kayu menyebabkan kayu itu basah atau kering, akibatnya kayu itu akan mengembang atau menyusut.

Tekstur
Tekstur ialah ukuran relative sel-sel kayu. Yang dimaksut dengan sel kayu ialah serat-serat kayu. Jadi dapat dikatakan tekstur ialah ukuran relative serat-serat kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu dapat digolongkan ke dalam :
2. Bambu
Tanaman rotan umumnya hidup berumpun. Dalam kondisi alami, tanaman ini pada awalnya tumbuh secara menjalar di atas permukaan tanah lalu kemudian berkembang dengan memanjat dan melilit pada batang pohon yang ada di sekitarnya.

Sifat fisis dan mekanis merupakan sifat yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pemakaian rotan, terutama yang berhubungan dengan kekuatan menahan beban. Beberapa jenis rotan berdiameter besar yang termasuk rotan kuat dan biasa dijadikan kerangka mebel adalah manau, batang, tohiti, mandola, semambu, tarumpu, dan sampang. Rotan yang berdiameter kecil dimanfaatkan bagian kulitnya untuk anyaman dan pengikat komponen mebel dengan persyaratan memiliki kekuatan tarik yang tinggi, sehingga pemakaiannya mampu menahan beban  Nilai kekuatan ditentukan oleh kerapatan, MOE, MOR

Tempat tumbuh rotan pada umumnya di daerah yang berawa, tanah kering, hingga tanah pegunungan.
Tingkat ketinggian tempat untuk tanaman rotan dapat mencapai 2900 mdpl. Semakin tinggi tempat tumbuh, maka rotan semakin jarang dijumpai. Rotan juga akan semakin sedikit di daerah yang berbatu kapur.

Pada pangkal batang tanaman rotan terdapat bonggol. Batang tanaman ini tumbuh tegak kearah atas sampai kurang lebih mencapai ketinggian sekitas 2-2,5 meter. Setelah mencapai ketinggian itu batang rotan akan melengkung. Seperti tanaman bambu, rotan juga beruas ruas dengan ukuran antara 15-30 cm. Tanaman rotan berwarna hijau ketika usianya masih muda dan berubah menjadi kuning seiring dengan meningkatnya kedewasaan tanaman. Namun ada pada sebagian jenis rotan yang tidak berubah warna dan tetap berwarna hijau hanya saja warna hijaunya semakin gelap.

Karakter tanaman rotan berbeda dengan tanaman bambu yang ramah saat dipanen, rotan dilindungi oleh pelepah berduri pada pada seluruh batangnya. Secara umum, komposisi kimia rotan terdiri dari holoselulosa, selulosa, lignin, dan silika. Batang akan berubah warna menjadi putih setelah selaput silika terkelupas. Kelemahan rotan yakni mudah terserang hama.

Comments

Popular posts from this blog

KERAJINAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK

KERAJINAN LIMBAH PECAHAN KACA